BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penilaian portofolio
merupakan salah satu pendekatan dalam penilaian pembelajaran di sekolah, di
samping alat penilaian yang selama ini digunakan, terutama tes. Penilaian
portofolio tidak menggunakan data kuantitatif dalam bentuk angka-angka.
Penilaian portofolio disebut juga penilaian alternatif (alternative asessment). Dengan penilaian portofolio dapat diamati
perbedaan kemampuan setiap anak dalam melaksanakan tugas sekolah dari waktu ke
waktu.
Penilaian berbasis portofolio memiliki
keuntungan-keuntungan (Sumarna Surapranata, 2005) sebagai berikut.
- Mampu merefleksikan
perubahan penting dalam proses kemampuan intelektual anak dari waktu ke
waktu
- Menunjukkan prestasi
akademik dan memotret kompetensi anak
- Mampu memfokuskan
pada kepentinganan proses kemampuan belajar mengajar serta
menginformasikan pengajaran praktis tentang kelebihan dan kekurangan anak.
Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini kami merumuskan beberapa
masalah yang berkaitan dengan penilaian portofolio, yakni;
a. Pengertian Penilaian Portofolio
b. Tujuan Dan Fungsi Penilaian Portofolio
c. Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio
d. Kelemahan Dan Kelebihan Portofolio
Tujuan Makalah
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang
dinamakan penilaian portofolio serta hal-hal yang terkait didalamnya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Penilaian Portofolio
Penilaian
terhadap proses pengajaran dilakukan oleh guru sebagai bagian integral dari
pengajaran itu sendiri. Artinya, penilaian harus tidak terpisahkan dalam
penyusunan dan pelaksanaan pengajaran. Penilaian proses bertujuan menilai
efektifitas dan efesiensi kegiatan pengajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan
penyempurnaan program dan pelaksaannya.
Penilaian
merupakan terjemahan dari bahasa Inggris. Evaluation yang artinya to
give value something with the criterion, yang maksudnya memberikan suatu
nilai, pertimbangan atau harga terhadap sesuatu dengan menggunakanriteria
tertentu.
Menurut
Tyler, penilaian adalah proses membandingkan tingkah laku nyata dengan suatu
standar tingkah laku yang diinginkan atau diniati. Penekanan dari penilaian
pada dasarnya ialah mengukur tercapai tidaknya tujuan pengajaran melalui proses
membandingkan antara tujuan yang harus dicapai dengan tujuan yang dapat
dicapai.
Istilah
portofolio pertama kali digunakan oleh potografer dan artis. Melalui
portofolio, para potografer dapat memperlihatkan prospektif pekerjaan mereka
kepada pelanggan dengan menunjukkan koleksi pekerjaan yang dimiliknya. Secara
umum, portofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek penilaian yang dipakai
oleh seseorang, kelompok, lembaga, organisasi atau perusahaan yang bertujuan
untuk mendokumentasikan dan menilai perkembangan suatu proses.
Menurut
para ahli, portofolio memiliki beberapa pengertian. Ada yang memandang sebagai
benda/alat, dan ada pula yang memandang sebagai metode/teknik/cara. Portofolio
sebagai suatu wujud benda fisik, atau kumpulan suatu hasil (bukti) dari suatu
kegiatan, atau bundelan, yakni kumpulan dokumentasi atau hasil pekerjaan peserta
didik yang disimpan dalam suatu bundelan.
Popham
(1994) menjelaskan “penilaian portofolio merupakan penilaian secara
berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data atas hasil
pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu”.
Portofolio
dapat juga diartikan sebagai hasil karya atau tugas-tugas siswa yang dilakukan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Contoh bentuk portofolio adalah sebuah
karya tulis yang menggambarkan kemampuan dalam mengunggkapkan gagasan berbentuk
tulisan.
B.
Tujuan Dan Fungsi Penilaian Portofolio
Pada
hakikatnya tujuan penialain portofolio adalah untuk memberikan innformasi
kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan
dukungan data dan dokumen yang akurat. Rapor merupakan bentuk laporan prestasi
peserta didik dalam belajar kurun waktu tertentu.
Tujuannya
ditetapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan
menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian kelas, portofolio dapat digunakan
untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain;
·
Menghargai
perkembangan yang dialami siswa,
·
Mendokumentasikan
proses pembelajaran yang berlangsung,
·
Memberi
perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik,
·
Merefleksikan
kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi,
·
Meningkatkan
efektifitas proses pengajaran,
·
Bertukar
informasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain,
·
Membina
dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif siswa,
Sedangkan
fungsi portofolio dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu;
·
Potofolio
sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan
dan perkembangan kemampuan peserta didik, tanggung jawab dalam belajar,
perluasan dimensi belajar dan inovasi pembelajaran,
·
Portofolio
sebagai alat pembelajaran merupakan komponen kurikulum, karena portofolio
mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka,
·
Portofoli
sebagai alat penilaian autentik,
·
Portofolio
sebagai sumber informasi bagi peserta didik untuk melakukan self-assesment,
maksudnya peserta didik mempunyai kesempatan yang banyak untuk menilai diri
sendiri dari waktu ke waktu.
Penilaian portofolio juga dapat
digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya seperti yang dikemukakan oleh
Berenson dan Certer (1995:184) berikut ini.
·
Mendomentasikan
kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu.
·
Mengetahui
bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
·
Membangkitkan
kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar.
C.
Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio
Porses
penilaian portofolio menuntut terjadinya interaksi multiarah, yaitu dari guru
ke peserta didik, dari peserta didik ke guru dan antarpeserta didik.
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan
penilaian portofolio antara lain adalah;
·
Saling
percaya (mutual trust). Artinya jangan ada saling mencurigai antara guru
dengan peserta didik maupun antarpeserta didik,
·
Kerahasian
bersama (confidentially). Artinya guru harus menjaga kerahasiaan semua
hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada, baik peerseorangan maupun
kelompok, tidak boleh diberikan atau diperlihatakn kepada siapapun sebelum
diadakan pameran,
·
Milik
bersama (joint ownership). Artinya semua hasil pekerjaan peserta didik
dan dokumen yang ada harus menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik.
·
Kepuasan
(satisfaction). Artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indicator harus dapat memuaskan semua pihak.
·
Kesesuaian
(relevance). Artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indicator yang diharapkan.
Disamping prinsip-prinsip diatas, S.
Suraprana dan M. Hatta menambahkan tiga prinsip, yaitu;
a)
Penciptaan
budaya belajar bersama,
b)
Refleksi
bersama,
c)
Proses
dan hasil.
Penilaian portofolio hanya dapat
dilakukan jika pembelajarannya juga menggunakan pendekatan portofolio. Artinya,
jika guru dalam pembelajaran hanya menuntut peserta didik untuk menghafal
pengetahuan atau fakta pada tingkat rendah, maka penilaian portofolio tidak
akan bermakna. Penilaian portofolio akan efektif jika pembelajarannya menuntut
peserta didik untuk menunjukkan kemampuan yang nyata dan menggambarkan
pengembangan aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai pada taraf yang
lebih tinggi.[7]
D.
Perbedaan Tes Dengan Penilaian Portofolio
Ada
beberapa perbedaan yang esensial antara portofolio dengan tes. Penilaian
portofolio memilki kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih objektif
dilihat dari pers hasil kerja peserta didik yang sesungguhnya, lebih terbuka
dimana peserta didik ikut serta menilai pekerjaan yang dilakukannya, dan secara
langsung berhubungan dengan proses kegiatan pembelajaran. Perbedaan antara
penilaian portofolio dan tes antara lain sebagai berikut;[8]
Tes
|
Penilaian
portofolio
|
Menilai
peserta didik berdasarkan sejumlah tugas yang terbatas,
|
Menilai
peserta didik berdasarkan seluruh tugas dan hasil kerja yang berkaitan dengan
kinerja yang dinilai
|
Menilai hanya
guru, berdasarkan masukan yang terbatas,
|
Peserta didik
turut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai dalam penyelasaian berbagai
tugas dan perkembangan yang berlangsunng selama proses pembelajaran
|
Menilai semua
peserta didik dengan menggunakan satu criteria,
|
Menilai peserta
didik berdasarkan pencapaian masing-masing dengan mempertimbangkan juga
factor perbedaan individual
|
Proses
penilaian tidak kolaboratif (tidak ada kerja sama antara guru, peserta didik
serta orang tua),
|
Mewujudkan
proses penilaian yang kolaboratif
|
Yang mendapat
perhatian dalam penilaian hanya pencapaian.
|
Yang mendapat
perhatian dalam penilaian meliputi kemajuan, hasil dan pencapaian
|
E.
Kelemahan Dan Kelebihan Portofolio
Setiap
konsep atau model penilaian tentu memiliki kelebihan dan kelemehannya. Begitu
juga dengan model penilaian portofolio. Kelebihan model portofolio antara lain;
·
Dapat
melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu ke
waktu berdasarkan feed-back dan refleksi diri.
·
Meningkatkan
peran serta peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
penilaian,
·
Memberi
kesempatan peserta didik untuk menigkatkan kemampuan mereka,
·
Terlibatnya
berbagai pihak, seperti orang tua, guru, komite sekolah dan masyarakat lainnya
salam melihat pencapaian kemampuan peserta didik,
·
Guru
dan peserta didik sama-sama bertanggung jawab untuk merancang dan menilai
kemajuan belajar.
Sedangkan
kelemahan dari portofolio antara lain;
·
Penilaian
portofolio dianggap kurang reliable disbanding dengan penilaian lainnya,
·
Ada
kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir sehingga proses
penilaian kurang mendapat perhatian,
·
Orang
tua peserta didik sering berfikir skeptis karena laporan hasil belajar anaknya
tidak berbentuk angka,
·
Sulit
dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional.
F.
Karakteristik Penilaian Portofolio
Portofolio
merupakan salah satu alat yang yang efesien dalam proses pembelajaran. Berbagai
macam evidence peserta didik dapat dengan mudah dilihat dari waktu ke
waktu. Portofolio merupakan salah satu kegiatan yang memunngkinkan peserta
didik berdialog dalam kegiatan pembelajaran. Guru dan peserta didik dapat berdiskusi tentang kemampuan dan
kelemahan yang peserta didik miliki. Menurut Barton & Collins (1997)
terdapat beberapa karakteristik dalam pengembangan berbagai bentuk portofolio,
yakni;
·
Multi
sumber, yakni portofolio memungkinkan unntuk menilai berbagai macam evidence,
·
Authentic,
artinya ditinjau dari konteks maupun fakta haruslah saling berkaitan satu sama
lain,
·
Dinamis,
yaitu portofolio mencakup perkembangan dan perubahan,
·
Eksplisit,
artinya semua tujuan pembelajaran berupa kompetensi dasar dan inndikator harus
dinyatakan secara jelas,
·
Integrasi,
artinya portofolio senantiasa berkaitan antara program yang dilakukan peserta
didik dikelas dengan kehidupan nyata,
·
Kepemilikan,
yakni portofolio tidak hanya sekedar menilai atau membuat perinngkat peserta
didik yang satu dengan peserta didik yang lain tetpi harus menyambungkan antara
evidence peserta didik dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, atau indicator
pencapaian belajar,
·
Beragam
tujuan, yaitu portofolio dilaksanakan tidak hanya mengacu pada satu standar
kompetensi, kompetensi dasar, atau indicator pencapaian belajar tetapi juga
mengacu keberbagai tujuan, misalnya beberapa indicator pencapaian hasil
belajar.
G.
Jenis Penilaian Portofolio
Jenis
penilaian portofolio akan memberi kepemahaman tentang perlunya penggunaan
penilaian portofolio secara bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan belajar
yang dilakukan peserta didik. Apabila dilihat dari peserta didik, maka
penilaian portofolio dibagi menjadi dua jenis, yaitu portofolio perseorangan
dan portofolio kelompok. Jika dilihat dari system, maka portofolio ada dua
yakni portofolio proses dan portofolio produk.
1)
Portofolio
proses
Jenis
portofolio proses menunjukkan tahapan belajar dan menyajikan catatan
perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Portofolio proses menunjukkan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar dan
sejumlah indicator yang telah ditetapkan dalam kurikulum serta menunjukkan
semua hasil dari awal sampai akhir kurun waktu tertentu.
Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja (working
portfolio) yaitu bentuk yang digunakan untuk memilih koleksi evidence
peserta didik, memantau kemajuan atau perkembangan dan menilai peserta didik
dalam mengelola kegiatan mereka sendiri.
2)
Portofolio
produk
Jenis
penilaian portofolio ini hanya menekankan pada penguasaan dari tugas yang
dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar dan sekumpulan indicator
pencapaian hasil belajar serta hanya menunjukkan evidence yang paling baik
tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan evidence tersebut diperoleh. Contoh
portofolio produk adalah portofolio tampilan (show portfolio) dan portofolio
dokumentasi (documentary portfolio).
a.
Portofolio Tampilan
Potofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik
atau dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. Syara
pokok yang harus dipenuhi oleh peserta didik dalam portofolio tampilan adalah
keaslian evidence. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh peserta didik dan guru
yakni;
·
Signifikan materi, yaitu apakah
materi yang dipilih benar-benar merupakan materi yang penting dan bermakna
untuk diketahui dan dipecahkan?
·
Pemahaman, yaitu seberapa baik
tingkat pemahaman peserta didik terhadap hakikat dan lingkup masalah, kebijakan
atau langkah-langkah yang dirumuskan,
·
Argumentasi, yaitu apakah peserta
didik dalam mempertahankan argumentasinya sudah cukup memadai, sistematis dan
relevan,
·
Responsifness, yaitu seberapa besar
tingkat kesesuaian antara respon yang diberikan dengan pertanyaan? Dalam
memberi respon, adakah bukti-bukti fisik yang ditunjukkan.
b.
Portofolio Dokumen
Model portofolio ini sangat bermanfaat bagi peserta didk dan orang
tua untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, kelebihan dan kekurangan peserta
didik dalam belajar secara perseorangan. Berdasarkan dokumen ini peserta didik,
orang tua dan guru bisa melihat;
·
Proses apa yang telah diikuti?
·
Kerja apa yang telah dilakukan?
·
Dokumen apa yang telah dihasilkan?
·
Apakah hal-hal pokok telah
didokumentasikan?
·
Apakah dokumen berkaitan dengan yang
akan disajikan?
DAFTAR PUSTAKA
·
Zainal
Arifin, MPd, Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik, Prosedur, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung 2009
·
Abdul
Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru,
PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2008
·
Sumarna
Surapranata, Muhammad Hatta, Penilaian Berbasis Kelas, Penilaian Portofolio
Implementasi Kurikulum 2004, PT Rosdakarya 2007
No comments:
Post a Comment