Social Icons

Pages

April 1, 2013

Penilaian Portofolio


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penilaian portofolio merupakan salah satu pendekatan dalam penilaian pembelajaran di sekolah, di samping alat penilaian yang selama ini digunakan, terutama tes. Penilaian portofolio tidak menggunakan data kuantitatif dalam bentuk angka-angka. Penilaian portofolio disebut juga penilaian alternatif (alternative asessment). Dengan penilaian portofolio dapat diamati perbedaan kemampuan setiap anak dalam melaksanakan tugas sekolah dari waktu ke waktu.
       Penilaian berbasis portofolio memiliki keuntungan-keuntungan (Sumarna Surapranata, 2005) sebagai berikut.
  1. Mampu merefleksikan perubahan penting dalam proses kemampuan intelektual anak dari waktu ke waktu
  2. Menunjukkan prestasi akademik dan memotret kompetensi anak
  3. Mampu memfokuskan pada kepentinganan proses kemampuan belajar mengajar serta menginformasikan pengajaran praktis tentang kelebihan dan kekurangan anak.

Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini kami merumuskan beberapa masalah yang berkaitan dengan penilaian portofolio, yakni;
a.       Pengertian Penilaian Portofolio
b.      Tujuan Dan Fungsi Penilaian Portofolio
c.       Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio
d.      Kelemahan Dan Kelebihan Portofolio

Tujuan Makalah
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dinamakan penilaian portofolio serta hal-hal yang terkait didalamnya



BAB II
PEMBAHASAN
A.                Pengertian Penilaian Portofolio
Penilaian terhadap proses pengajaran dilakukan oleh guru sebagai bagian integral dari pengajaran itu sendiri. Artinya, penilaian harus tidak terpisahkan dalam penyusunan dan pelaksanaan pengajaran. Penilaian proses bertujuan menilai efektifitas dan efesiensi kegiatan pengajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan program dan pelaksaannya.
Penilaian merupakan terjemahan dari bahasa Inggris. Evaluation yang artinya to give value something with the criterion, yang maksudnya memberikan suatu nilai, pertimbangan atau harga terhadap sesuatu dengan menggunakanriteria tertentu. 
Menurut Tyler, penilaian adalah proses membandingkan tingkah laku nyata dengan suatu standar tingkah laku yang diinginkan atau diniati. Penekanan dari penilaian pada dasarnya ialah mengukur tercapai tidaknya tujuan pengajaran melalui proses membandingkan antara tujuan yang harus dicapai dengan tujuan yang dapat dicapai.
Istilah portofolio pertama kali digunakan oleh potografer dan artis. Melalui portofolio, para potografer dapat memperlihatkan prospektif pekerjaan mereka kepada pelanggan dengan menunjukkan koleksi pekerjaan yang dimiliknya. Secara umum, portofolio merupakan kumpulan dokumen berupa objek penilaian yang dipakai oleh seseorang, kelompok, lembaga, organisasi atau perusahaan yang bertujuan untuk mendokumentasikan dan menilai perkembangan suatu proses.
Menurut para ahli, portofolio memiliki beberapa pengertian. Ada yang memandang sebagai benda/alat, dan ada pula yang memandang sebagai metode/teknik/cara. Portofolio sebagai suatu wujud benda fisik, atau kumpulan suatu hasil (bukti) dari suatu kegiatan, atau bundelan, yakni kumpulan dokumentasi atau hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan dalam suatu bundelan.
Popham (1994) menjelaskan “penilaian portofolio merupakan penilaian secara berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data atas hasil pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu”.
Portofolio dapat juga diartikan sebagai hasil karya atau tugas-tugas siswa yang dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Contoh bentuk portofolio adalah sebuah karya tulis yang menggambarkan kemampuan dalam mengunggkapkan gagasan berbentuk tulisan.

B.     Tujuan Dan Fungsi Penilaian Portofolio
Pada hakikatnya tujuan penialain portofolio adalah untuk memberikan innformasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat. Rapor merupakan bentuk laporan prestasi peserta didik dalam belajar kurun waktu tertentu.
Tujuannya ditetapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain;
·         Menghargai perkembangan yang dialami siswa,
·         Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung,
·         Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik,
·         Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi,
·         Meningkatkan efektifitas proses pengajaran,
·         Bertukar informasi dengan orang tua/wali siswa dan guru lain,
·         Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif siswa,
·         Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri, dan membantu siswa dalam merumuskan tujuan.

Sedangkan fungsi portofolio dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu;
·         Potofolio sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik, tanggung jawab dalam belajar, perluasan dimensi belajar dan inovasi pembelajaran,
·         Portofolio sebagai alat pembelajaran merupakan komponen kurikulum, karena portofolio mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka,
·         Portofoli sebagai alat penilaian autentik,
·         Portofolio sebagai sumber informasi bagi peserta didik untuk melakukan self-assesment, maksudnya peserta didik mempunyai kesempatan yang banyak untuk menilai diri sendiri dari waktu ke waktu.
Penilaian portofolio juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya seperti yang dikemukakan oleh Berenson dan Certer (1995:184) berikut ini.
·         Mendomentasikan kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu.
·         Mengetahui bagian-bagian yang perlu diperbaiki.
·         Membangkitkan kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar.
·         Mendorong tanggung jawab siswa untuk belajar.

C.    Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio
Porses penilaian portofolio menuntut terjadinya interaksi multiarah, yaitu dari guru ke peserta didik, dari peserta didik ke guru dan antarpeserta didik. Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio antara lain adalah;
·         Saling percaya (mutual trust). Artinya jangan ada saling mencurigai antara guru dengan peserta didik maupun antarpeserta didik,
·         Kerahasian bersama (confidentially). Artinya guru harus menjaga kerahasiaan semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada, baik peerseorangan maupun kelompok, tidak boleh diberikan atau diperlihatakn kepada siapapun sebelum diadakan pameran,
·         Milik bersama (joint ownership). Artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada harus menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik.
·         Kepuasan (satisfaction). Artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator harus dapat memuaskan semua pihak.
·         Kesesuaian (relevance). Artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator yang diharapkan.
Disamping prinsip-prinsip diatas, S. Suraprana dan M. Hatta menambahkan tiga prinsip, yaitu;
a)      Penciptaan budaya belajar bersama,
b)      Refleksi bersama,
c)      Proses dan hasil.
Penilaian portofolio hanya dapat dilakukan jika pembelajarannya juga menggunakan pendekatan portofolio. Artinya, jika guru dalam pembelajaran hanya menuntut peserta didik untuk menghafal pengetahuan atau fakta pada tingkat rendah, maka penilaian portofolio tidak akan bermakna. Penilaian portofolio akan efektif jika pembelajarannya menuntut peserta didik untuk menunjukkan kemampuan yang nyata dan menggambarkan pengembangan aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai pada taraf yang lebih tinggi.[7]

D.    Perbedaan Tes Dengan Penilaian Portofolio
Ada beberapa perbedaan yang esensial antara portofolio dengan tes. Penilaian portofolio memilki kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih objektif dilihat dari pers hasil kerja peserta didik yang sesungguhnya, lebih terbuka dimana peserta didik ikut serta menilai pekerjaan yang dilakukannya, dan secara langsung berhubungan dengan proses kegiatan pembelajaran. Perbedaan antara penilaian portofolio dan tes antara lain sebagai berikut;[8]

Tes
Penilaian portofolio
Menilai peserta didik berdasarkan sejumlah tugas yang terbatas,

Menilai peserta didik berdasarkan seluruh tugas dan hasil kerja yang berkaitan dengan kinerja yang dinilai
Menilai hanya guru, berdasarkan masukan yang terbatas,

Peserta didik turut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai dalam penyelasaian berbagai tugas dan perkembangan yang berlangsunng selama proses pembelajaran
Menilai semua peserta didik dengan menggunakan satu criteria,

Menilai peserta didik berdasarkan pencapaian masing-masing dengan mempertimbangkan juga factor perbedaan individual
Proses penilaian tidak kolaboratif (tidak ada kerja sama antara guru, peserta didik serta orang tua),

Mewujudkan proses penilaian yang kolaboratif
Yang mendapat perhatian dalam penilaian hanya pencapaian.

Yang mendapat perhatian dalam penilaian meliputi kemajuan, hasil dan pencapaian


E.                Kelemahan Dan Kelebihan Portofolio
Setiap konsep atau model penilaian tentu memiliki kelebihan dan kelemehannya. Begitu juga dengan model penilaian portofolio. Kelebihan model portofolio antara lain;
·         Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan feed-back dan refleksi diri.
·         Meningkatkan peran serta peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian,
·         Memberi kesempatan peserta didik untuk menigkatkan kemampuan mereka,
·         Terlibatnya berbagai pihak, seperti orang tua, guru, komite sekolah dan masyarakat lainnya salam melihat pencapaian kemampuan peserta didik,
·         Guru dan peserta didik sama-sama bertanggung jawab untuk merancang dan menilai kemajuan belajar.

Sedangkan kelemahan dari portofolio antara lain;
·         Penilaian portofolio dianggap kurang reliable disbanding dengan penilaian lainnya,
·         Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir sehingga proses penilaian kurang mendapat perhatian,
·         Orang tua peserta didik sering berfikir skeptis karena laporan hasil belajar anaknya tidak berbentuk angka,
·         Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional.

F.                 Karakteristik Penilaian Portofolio
Portofolio merupakan salah satu alat yang yang efesien dalam proses pembelajaran. Berbagai macam evidence peserta didik dapat dengan mudah dilihat dari waktu ke waktu. Portofolio merupakan salah satu kegiatan yang memunngkinkan peserta didik berdialog dalam kegiatan pembelajaran. Guru dan peserta  didik dapat berdiskusi tentang kemampuan dan kelemahan yang peserta didik miliki. Menurut Barton & Collins (1997) terdapat beberapa karakteristik dalam pengembangan berbagai bentuk portofolio, yakni;
·         Multi sumber, yakni portofolio memungkinkan unntuk menilai berbagai macam evidence,
·         Authentic, artinya ditinjau dari konteks maupun fakta haruslah saling berkaitan satu sama lain,
·         Dinamis, yaitu portofolio mencakup perkembangan dan perubahan,
·         Eksplisit, artinya semua tujuan pembelajaran berupa kompetensi dasar dan inndikator harus dinyatakan secara jelas,
·         Integrasi, artinya portofolio senantiasa berkaitan antara program yang dilakukan peserta didik dikelas dengan kehidupan nyata,
·         Kepemilikan, yakni portofolio tidak hanya sekedar menilai atau membuat perinngkat peserta didik yang satu dengan peserta didik yang lain tetpi harus menyambungkan antara evidence peserta didik dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, atau indicator pencapaian belajar,
·         Beragam tujuan, yaitu portofolio dilaksanakan tidak hanya mengacu pada satu standar kompetensi, kompetensi dasar, atau indicator pencapaian belajar tetapi juga mengacu keberbagai tujuan, misalnya beberapa indicator pencapaian hasil belajar.

G.                Jenis Penilaian Portofolio
Jenis penilaian portofolio akan memberi kepemahaman tentang perlunya penggunaan penilaian portofolio secara bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Apabila dilihat dari peserta didik, maka penilaian portofolio dibagi menjadi dua jenis, yaitu portofolio perseorangan dan portofolio kelompok. Jika dilihat dari system, maka portofolio ada dua yakni portofolio proses dan portofolio produk.
1)      Portofolio proses
Jenis portofolio proses menunjukkan tahapan belajar dan menyajikan catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Portofolio proses menunjukkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar dan sejumlah indicator yang telah ditetapkan dalam kurikulum serta menunjukkan semua hasil dari awal sampai akhir kurun waktu tertentu.
Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja (working portfolio) yaitu bentuk yang digunakan untuk memilih koleksi evidence peserta didik, memantau kemajuan atau perkembangan dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan mereka sendiri.
2)      Portofolio produk
Jenis penilaian portofolio ini hanya menekankan pada penguasaan dari tugas yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar dan sekumpulan indicator pencapaian hasil belajar serta hanya menunjukkan evidence yang paling baik tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan evidence tersebut diperoleh. Contoh portofolio produk adalah portofolio tampilan (show portfolio) dan portofolio dokumentasi (documentary portfolio).
a.       Portofolio Tampilan
Potofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik atau dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. Syara pokok yang harus dipenuhi oleh peserta didik dalam portofolio tampilan adalah keaslian evidence. Hal-hal yang harus diperhatikan oleh peserta didik dan guru yakni;
·         Signifikan materi, yaitu apakah materi yang dipilih benar-benar merupakan materi yang penting dan bermakna untuk diketahui dan dipecahkan?
·         Pemahaman, yaitu seberapa baik tingkat pemahaman peserta didik terhadap hakikat dan lingkup masalah, kebijakan atau langkah-langkah yang dirumuskan,
·         Argumentasi, yaitu apakah peserta didik dalam mempertahankan argumentasinya sudah cukup memadai, sistematis dan relevan,
·         Responsifness, yaitu seberapa besar tingkat kesesuaian antara respon yang diberikan dengan pertanyaan? Dalam memberi respon, adakah bukti-bukti fisik yang ditunjukkan.
b.      Portofolio Dokumen
Model portofolio ini sangat bermanfaat bagi peserta didk dan orang tua untuk mengetahui kemajuan hasil belajar, kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam belajar secara perseorangan. Berdasarkan dokumen ini peserta didik, orang tua dan guru bisa melihat;
·         Proses apa yang telah diikuti?
·         Kerja apa yang telah dilakukan?
·         Dokumen apa yang telah dihasilkan?
·         Apakah hal-hal pokok telah didokumentasikan?
·         Apakah dokumen berkaitan dengan yang akan disajikan?
·         Standar kompetensi mana yang telah dikuasai sampai pada pekerjaan terakhir?




DAFTAR PUSTAKA

·         Zainal Arifin, MPd, Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik, Prosedur, PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2009
·         Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung 2008
·         Sumarna Surapranata, Muhammad Hatta, Penilaian Berbasis Kelas, Penilaian Portofolio Implementasi Kurikulum 2004, PT Rosdakarya 2007





No comments:

Post a Comment