Social Icons

Pages

February 11, 2014

Dampak Perang Salib Bagi Dunia Barat


Walaupun perang salib menyebabkan jatuhnya banyak korban bagi kedua belah pihak (dunia barat dan timur), perang ini mempunyai hikmah besar bagi dunia barat-kirsten. Pasalnya perang yang berrlangsunng selama dua abad itu telah menjadi jembatan kontak budaya antara Timur dan Barat. Timur-Islam sudah maju pesat di bidang kebudayaan dan peradaban, sementara Barat-Kristen masih berada di zaman kegelapan alias primitf.
Melalui perang Salib, Barat-Kristen, khususnya bangsa Eropa memperoleh banyak pelajaran yang sangat berharga. Bahkan, dapat dikatakan bahwa seandainya tidak terjadi perang salib, renaisans Barat mungkinn masih akan tertunda beberapa abad. Carole Hillenbrand mengatakan bahwa kaum muslimin merasa sedikit yang bisa dipelajari dari pihak Eropa, baik dalam bidang agama, social dan budaya. Sebaliknya, kaum Franka dapat belajar banyak dari gaya hidup kaum Muslimin yang telah tinggal di Timur Dekat selama berabad-abad telah menyesuaikan diri dengan iklim dan wilayah tersebut. Philip K. Hitti juga mengatakan bahwa proses interaksi antara Barat dan Timur pasca perang Salib lebih banyak menguntungkan Barat daripada Timur.
Ada beberapa point dampak positif dari perang Salib yang menguntungkan dunia Barat, yakni
  1. Bidang Militer
Hitti mengatakan “Jika kita mengalihkan perhatian pada dunia militer, kita bisa melihat bahwa pengaruh Arab sangat terasa imbasnya”. Dunia Barat menemukan banyak jenis persenjetaan modern di Timur yang belum pernah dikenal sebelumnya seperti pemakaian bahan-bahan yang mudah terbakar, bahan-bahan peledak dan mesiu dan penggunaan tenaga peleddak untuk melontarkan peluru. Di Syiria, tentara Salib baru mengenal alat-alat rebana dan gendering untuk memberikan dorongan dan semangat juang kepada para militer perang, padahal sebelumnya mereka hanya mengenal terompet yang terbuat dari tanduk.
Demikian pula dalam segi taktik dan strategi peperangan, dimana mereka banyak belajar dari pengalaman tentara Islam, termasuk melatih burung-burung untuk menyampaikan informasi, pemakaian perisai, penggunaan kode-kode peperangan dengan mempergunakan cahaya lampu, keterampilan memainkan jenis-jenis senjata tertentu di atas kuda dan sebagainya.
  1. Bidang Pertanian, Industry Dan Perdagangan
System pertanian sama sekali baru dikenal di dunia Barat. Mereka temukan itu di Timur Islam seperti system irigasi yang praktis dengan teknik hidrolik (teknik tanam tanpa tergantung kepada musim hujan dan kesuburan tanah)
Banyak jenis tumbuhan dan buah-buahan yang sama sekali baru bagi mereka seperti cengkeh, semangka, rumput sesam, pohon carok (sejenis pohon sukun), padi, jeruk, abrikas dan syalot (sejenis bawang), berbagai rempah sebagai bumbu masakan, berbagai jenis kembang dan bahan-bahan minyak wangi.
Penemuan terpenting lainnya dari perang Salib ialah gula, mengingat orang-orang Eropa sebelumnya hanya menggunakan madu sebagai santapan mereka. Dari penemuan gula, lalu dikembangkanlah berbagai jenis minuman dari berbagai jenis buah-buahan.
Dalam bidang industry, mereka menemukan kain tenunan dan peralatan tenunnya serta berbagai jenis kain seperti masselin, setti dan damast dari Timur. Selain itu, kemenyan dan getah Arab yang harum untuk mengharumkan ruangan dan penggunaan berbagai jenis parfum, yang merupakan keahlian orang-orang Damaskus. Ke semuaan jenis barang tersebut pada gilirannya meramaikan pasar-pasar di Eropa dan bahkan mengantar pulaukan keberbagai daerah lain.
Mereka baru mengenal juga surat-surat berharga selain mata uang, pengembangan system moneter, system yang mengontrol peredaran mata uang, system peredaran mata uang yang lebih cepat. Bahkan, di kota Genoa dan Pisa, mereka sudah mendirikan bank yang mempunyai berbagai cabang di daerah.
  1. Bidang ilmu pengetahuan
Di kalangan orang-orang, terdapat prasangka yang kuat bahwa orang-orang Islam adalah penyembah berhala dan bodoh. Namun, setelah bertemu, mereka amat tercengang karena prasangka itu ternyata bertentangan dengan kenyataan sebenarnya. Pasalanya, orang-orang Islam telah menikmati standar kehidupan dan budaya yang lebih tinggi dari standar kehidupan mereka. Sifat-sifatnya juga murah hati dan pemaaf. Jelasnya, secara keseeluruhan mereka itu lebih beradab daripada tentara salib.
Mereka tidak tertarik pada filsafat atau ilmu pengetahuan karena kebanyakan dari mereka yakin bahwa hal itu membawa bid’ah. Bagian terbesar dari tentara Salib adalah serdadu-serdadu dan petani-petani yang tidak beradab, yang sama sekali tidak tertarik pada usaha-usaha intelektual. Bahkan, seandainya mereka belajar dari orang-orang Arab, mereka tidak akan mampu melakukannya karena terlalu lebarnya kesenjangan antara budaya Arab yang sedemikian canggih dibanding dengan pengetahuan mereka yang masih primitive. Perlu dicatat disini bahwa tentara-tentara Salib itu tidak mendirikan sekolah bagi anak-anak mereka selama masa tinggal di Palestina. Mereka memang menaruh minat pada hal lain, tetapi bukan pada ilmu pengetahuan.
Setelah kontak dengan budaya Islam, barulah para mereka menyadari bahwa mereka berada di masa keterbelakangannya. Satu demi satu disiplin ilmu mulai dipelajari. Kedokteran, fisika, kimia, biologi, filsafat dan sampai navigasi mulai mereka kenali.
Dalam hal navigasi, mungkin Cina adalah bangsa yang pertama kali menemukan sifat-sifat jurusan jarum kompas. Namun, orang-orang Arablah yang pertama-tama menggunakan kompas untuk keperluan pelayaran. Penemuan inni juga tidak disia-siakan oleh pihak Barat. Demikian pula dengan beberpa industry seperti kaca dan bahan-bahan pewarna.
  1. Bidang kebahasaan
Seusai perang Salib, Barat-Kristen telah mendirikan pusat-pusat kajian kebahasaan, terutama dalam menggali berbagai ilmu yang terkandung dalam berbagai buku yang menggunakan bahasa Timur, khususnya bahasa Arab.
Boleh jadi, inspirasi para pelopor dari Barat seperti Marcopolo, yang melakukan ekspedisi ke Asia dan Cina serta Vasco Da Gamma, yang menemukan jalan ke Timur melalui Tanjung Harapan dan selanjutnya menemukan Benua Amerika, diilhami oleh berbagai pelajaran berharga dari perrang Salib.
  1. Bidang kesehatan dan kedokteran
Sebelum perang Salib, dunia Barat belum mengenal rumah sakit. Rumah sakit di Eropa baru dikenal pada abad ke-12. Akan tetapi, dunia Islam di Timur jauh sebelumnya sudah mengembangkan rumah-rumah sakit modern. Di sana dilakukan identifikasi terhadap jenis-jenis penyakit yang menular dan tidak menular, dimana pasiennya ditempatkan diruang terpisah. Semisal, pasien berpenyakit kusta. Demikian pula dunia Barat mulai banyak mengenal berbagai jenis obat dan system pengobatan di Timur ketika berlangsung perang Salib.
  1. Bidang kepribadian
Citra negative yang digambarkan oleh para pemuka agama Kristen di Barat terhadap orang-orang Islam dinilai oleh tentara Salib sangat berlebih-lebihan, bahkan mereka menjumpai kenyataan yang sebaliknya. Pihak gereja menggambarkan orang-orang Islam di Timur adalah orang-orang yang tidak bermoral dan bersikap kejam terhadap wanita. Tegasnya, mereka mempunyai kepribadian yang rendah. Namun, kenyataannya, tentara Salib menyaksikan langsung kepribadian yang tinggi bagi umat Islam di Timur. Wantia, anak-anak dan bahkan budak sangat dihargai.
Hal-hal tersebut menyadarkan mereka untuk menumbuhkan bibit nasionalisme di Eropa dan selanjuntya menyelamatkan masyarakat Eropa dari penindasan kelas bangsawan dan ksatria terhadapa setiap hak dan kebebasan kelas budak dan kelas masyarakat lemah lainnya. Kepribadian umat Islam di Timur akhirnya memberikan pengaruh positif terhadap nilai-nilai kemanusiaan di Eropa yang sebelumnya kurang mendapatkan perhatian.
Bahkan, dalam hal yang sifatnya sederhana seperti kebersihan badan, orang Barat belajar mandi dari orang Islam. Mereka heran, mengapa orang Islam itu bersih-bersih ketika keluar rumah karena ternyata merreka selalu membershikan diri dengan mandi. Itulah sebabnya, di dunia Islam banyak ditemukan permandian umum yang kemudian ditiru oleh Barat.


Sumber: Didin Saefuddin Buchori, Sejarah Politik Islam, Pustaka Intermasa, Jakarta 2009

No comments:

Post a Comment