Social Icons

Pages

March 25, 2014

RPP 2013



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan     : MTs
Mata Pelajaran            : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester           : VII/1
Materi Pokok              : Periode Dakwah Nabi Muhammad di Madinah
Alokasi Waktu            : 1 Pertemuan (2 X 40 menit)
A.    Kompetensi Inti :
(KI-1)  Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2)  Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,  percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya;
(KI-3)  Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata;
(KI-4)  Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.     Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan subtansi dan strategi sejarah dakwah nabi Muhammad periode Madinah
Indicator:
a.       Mampu memaparkan perjanjian Aqabah
b.      Mampu menjelaskan keadaan kota Madinah sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW
c.       Mampu menjelaskan dakwah Nabi di Madinah
C.    Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan mengamati, menaya, mendiskusikan, menyimpulkan dan mengomunikasikan, peserta didik diharapkan:
1.      Mampu memaparkan perjanjian Aqabah
2.      Mampu menjelaskan keadaan kota Madinah sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW
3.      Mampu menjelaskan dakwah Nabi di Madinah

D.    Materi Pembelajaran
1.      Isi Perjanjian Aqabah
2.      Keadaan kota Madinah sebelum Islam
3.      Dakwah nabi Muhammad di Madinah

E.     Metode pembelajaran
-          Ceramah
-          Tanya jawab
-          Penugasan

F.     Media Pembelajaran
-          Buku paket MTs kelas VII semester 1
-          Buku lain yang relevan

G.    Langkah-langkah Pembelajaran
1.      Pembukaan
-          Memberikan salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa bersama.
-          Guru menyapa siswa untuk menciptakan keakraban.
-          Guru mengecek kesiapan kelas (absensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya).
-          Menyampaikan tujuan dan kompetensi yang harus di capai.
-          Guru membagi kelompok sesuai dengan kondisi siswa di kelas
-          Menanyakan materi yang pernah diajarkan sebelumnya yang terkait dengan materi ini (Appersepsi).
2.      Kegiatan Inti
-          Meminta siswa mempersiapkan buku paket dan buku tulis
-          Meminta siswa menyimak penjelasan dari guru tentang dakwah Nabi Muhammad di Madinah
-          Meminta siswa menanyakan materi yang belum jelas dari penjelasan guru
-          Membentuk kelompok untuk berdiskusi
-          Menyampaikan hasil diskusi diwakili ketua kelompok masing-masing
3.      Penutup
-          Guru memberikan penguatan terhadap materi yang didiskusikan (kegiatan informasi).
-          Guru memberikan tugas terkait materi yang telah diajarkan
-          Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada per­temuan berikutnya.
-          Menutup dengan bacaan hamdalah dan doa bersama.
-          Siswa keluar dengan tertib.


H.    Penilaian
Soal Latihan
1.      Pada tahun berapa Nabi Muhammad hijrah ke Madinah?
2.      Pada tahun 622 M terjadi perjanjian Aqabah antara nabi dan orang-orang Yatsrib. Perjanjian Aqabah yang keberapa?
3.      Bersama siapa Nabi hijrah ke Madinah?
4.      Apa nama perjanjian antara kaum muslimin dan kaum Yahudi dan Nasrani yang dilakukan Nabi di Madinah?
5.      Apa yang dilakukan nabi Muhammad ketika baru sampai di Madinah?

                      Skor Perolehan
    Nilai   =                                  x 100
                     Skor Maksimal      



Mengetahui    
Dosen Pembimbing


Drs. H. Fimeir Liadi M.Pd
NIP 196003181982031002
Mahasiswa


Moh. Syamsu Dhuha
110 1111 570





Sebelum kedatangan Islam kota Madinah dikenal dengan kota Yatsrib. Masyarakat Yatsrib menganut agama Yahudi, Nasrani dan ada juga yang menganut agama Pagan yaitu kepercayaan terhadap benda-benda dan kekuatan alam, seperti matahari, bulan, bintang dsb.
Letak kota Yatsri sangat strategis, yaitu dalam jalur perdagangan yang menghubungkan Yaman dan Syria. Tempat ini juga merupakan daerah yang subur dan menjadi pusat pertanian di Jazirah Arab. Oleh sebab itu, masyarakatnya banyak yang bercocok tanam.
Pada tahun ke-12 kenabian (621 M) Nabi Muhammad SAW menemui rombongan haji dari Yatsrib yang berjumlah 12 orang. Pertemuan itu terjadi di bukit Aqabah yang berisi pernyataan 12 orang tersebut akan setia kepada Nabi Muhammad, rela berkorban harta dan jiwa, tidak menyekutukan Allah SWT, tidak membunuh dan berdusta serta bersedia membantu menyebarkan ajaran Islam.
Pada tahun ke-13 kenabian (622 M), sebanyak 73 jama’ah asal Yatsrib datang ke Makkah untuk melaksanakn haji. Mereka membawa berita bahwa orang-orang Yatsrib memohon agar nabi Muhammad bersedia memberi penerangan tentang agama Islam. Kemudian mereka menyepakati perjanjian Aqabah kedua untuk menjamin keselamatan dan kelanjutan dakwah nabi Muhammad di Yatsrib.
Pada tahun 622 M tepatnya 8 bulan setelah perjanjian Aqabah kedua Nabi Muhammad hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar. Sejak di Madinah, Nabi dan para sahabat selalu berdakwah kepada penduduk Madinah tanpa mengenal lelah dan putus asa. Upaya dakwah nabi di Madinah yaitu dengan membangun masjid yang terkenal dengan nama masjid Nabawi. Berdirinya Masjid Nabawi menjadi tonggak berdirinya masyarakat Islam. Umat Islam tidak merasa takut lagi untuk melaksanakan shalat dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.
Upaya lainnya yang dilakukan Nabi adalah menyatukan umat Nasrani dan yahudi dengan melakukan perjanjian yang dikenal dengan sebutan Piagam Madinah. Piagam Madinah bukanlah hasil dari pemikiran nabi tapi hasil dari musyawarah dengan masyarakat madinah. Isi piagam Madinah antara lain:
-          Masyarakat Muslim dan Yahudi akan hidup berdampingan dan bebas menjalankan agamanya masing-masing
-          Apabila salah satunya diperangi musuh, yang lain wajib membantu
-          Apabila terjadi perselisihan antara keduanya, penyelesainnya diserahkan kepada nabi Muhammad selaku pemimpin negara

No comments:

Post a Comment