RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : MTs
Mata Pelajaran :
Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas/Semester :
VII/1
Materi Pokok : Periode
Dakwah Nabi Muhammad di Madinah
Alokasi Waktu : 1
Pertemuan (2 X 40 menit)
A.
Kompetensi Inti :
(KI-1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya;
(KI-2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya;
(KI-3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual
dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata;
(KI-4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan
subtansi dan strategi sejarah dakwah nabi Muhammad periode Madinah
Indicator:
a.
Mampu
memaparkan perjanjian Aqabah
b.
Mampu
menjelaskan keadaan kota Madinah sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW
c.
Mampu
menjelaskan dakwah Nabi di Madinah
C.
Tujuan Pembelajaran
Melalui
kegiatan mengamati, menaya, mendiskusikan, menyimpulkan dan mengomunikasikan,
peserta didik diharapkan:
1.
Mampu
memaparkan perjanjian Aqabah
2.
Mampu
menjelaskan keadaan kota Madinah sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW
3.
Mampu
menjelaskan dakwah Nabi di Madinah
D.
Materi Pembelajaran
1.
Isi
Perjanjian Aqabah
2.
Keadaan
kota Madinah sebelum Islam
3.
Dakwah
nabi Muhammad di Madinah
E.
Metode pembelajaran
-
Ceramah
-
Tanya
jawab
-
Penugasan
F.
Media Pembelajaran
-
Buku
paket MTs kelas VII semester 1
-
Buku
lain yang relevan
G.
Langkah-langkah Pembelajaran
1.
Pembukaan
-
Memberikan
salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmalah dan kemudian berdoa
bersama.
-
Guru
menyapa siswa untuk menciptakan keakraban.
-
Guru
mengecek kesiapan kelas (absensi, tempat duduk, dan perlengkapan lainnya).
-
Menyampaikan
tujuan dan kompetensi yang harus di capai.
-
Guru
membagi kelompok sesuai dengan kondisi siswa di kelas
-
Menanyakan
materi yang pernah diajarkan sebelumnya yang terkait dengan materi ini
(Appersepsi).
2.
Kegiatan Inti
-
Meminta
siswa mempersiapkan buku paket dan buku tulis
-
Meminta
siswa menyimak penjelasan dari guru tentang dakwah Nabi Muhammad di Madinah
-
Meminta
siswa menanyakan materi yang belum jelas dari penjelasan guru
-
Membentuk
kelompok untuk berdiskusi
-
Menyampaikan
hasil diskusi diwakili ketua kelompok masing-masing
3.
Penutup
-
Guru
memberikan penguatan terhadap materi yang didiskusikan (kegiatan informasi).
-
Guru
memberikan tugas terkait materi yang telah diajarkan
-
Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
-
Menutup
dengan bacaan hamdalah dan doa bersama.
-
Siswa
keluar dengan tertib.
H.
Penilaian
Soal Latihan
1.
Pada
tahun berapa Nabi Muhammad hijrah ke Madinah?
2.
Pada
tahun 622 M terjadi perjanjian Aqabah antara nabi dan orang-orang Yatsrib.
Perjanjian Aqabah yang keberapa?
3.
Bersama
siapa Nabi hijrah ke Madinah?
4.
Apa
nama perjanjian antara kaum muslimin dan kaum Yahudi dan Nasrani yang dilakukan
Nabi di Madinah?
5.
Apa
yang dilakukan nabi Muhammad ketika baru sampai di Madinah?
Skor
Perolehan
Nilai
= x 100
Skor Maksimal
Mengetahui
Dosen Pembimbing
Drs. H. Fimeir Liadi M.Pd
NIP 196003181982031002
|
Mahasiswa
Moh. Syamsu
Dhuha
110 1111 570
|
Sebelum
kedatangan Islam kota Madinah dikenal dengan kota Yatsrib. Masyarakat Yatsrib
menganut agama Yahudi, Nasrani dan ada juga yang menganut agama Pagan yaitu
kepercayaan terhadap benda-benda dan kekuatan alam, seperti matahari, bulan,
bintang dsb.
Letak kota
Yatsri sangat strategis, yaitu dalam jalur perdagangan yang menghubungkan Yaman
dan Syria. Tempat ini juga merupakan daerah yang subur dan menjadi pusat
pertanian di Jazirah Arab. Oleh sebab itu, masyarakatnya banyak yang bercocok
tanam.
Pada tahun
ke-12 kenabian (621 M) Nabi Muhammad SAW menemui rombongan haji dari Yatsrib
yang berjumlah 12 orang. Pertemuan itu terjadi di bukit Aqabah yang berisi
pernyataan 12 orang tersebut akan setia kepada Nabi Muhammad, rela berkorban
harta dan jiwa, tidak menyekutukan Allah SWT, tidak membunuh dan berdusta serta
bersedia membantu menyebarkan ajaran Islam.
Pada tahun
ke-13 kenabian (622 M), sebanyak 73 jama’ah asal Yatsrib datang ke Makkah untuk
melaksanakn haji. Mereka membawa berita bahwa orang-orang Yatsrib memohon agar
nabi Muhammad bersedia memberi penerangan tentang agama Islam. Kemudian mereka
menyepakati perjanjian Aqabah kedua untuk menjamin keselamatan dan kelanjutan
dakwah nabi Muhammad di Yatsrib.
Pada tahun 622
M tepatnya 8 bulan setelah perjanjian Aqabah kedua Nabi Muhammad hijrah ke
Madinah bersama Abu Bakar. Sejak di Madinah, Nabi dan para sahabat selalu
berdakwah kepada penduduk Madinah tanpa mengenal lelah dan putus asa. Upaya
dakwah nabi di Madinah yaitu dengan membangun masjid yang terkenal dengan nama
masjid Nabawi. Berdirinya Masjid Nabawi menjadi tonggak berdirinya masyarakat
Islam. Umat Islam tidak merasa takut lagi untuk melaksanakan shalat dan
kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya.
Upaya lainnya
yang dilakukan Nabi adalah menyatukan umat Nasrani dan yahudi dengan melakukan
perjanjian yang dikenal dengan sebutan Piagam Madinah. Piagam Madinah bukanlah
hasil dari pemikiran nabi tapi hasil dari musyawarah dengan masyarakat madinah.
Isi piagam Madinah antara lain:
-
Masyarakat
Muslim dan Yahudi akan hidup berdampingan dan bebas menjalankan agamanya
masing-masing
-
Apabila
salah satunya diperangi musuh, yang lain wajib membantu
-
Apabila
terjadi perselisihan antara keduanya, penyelesainnya diserahkan kepada nabi
Muhammad selaku pemimpin negara
No comments:
Post a Comment